Sabtu, 09 Februari 2013

kumpulan cerpen

Kumpul Cerita  Aja

Dasar orang budeg
Di suatu hari ada dua orang penggotong mayat. Yang satu namanya Sukir dan satunya lagi namanya Amen. Lha yang Amen ini orangnya rada-rada budeg. Suatu pagi mereka menerima mayat yang harus digotong ke kuburan. Dalam perjalanan,mereka ngobrol…
Sukir: “Men,kayaknya mendung nih !”
Amen: “Apaa ?!? mayatnya melembung ! wah,harus cepat nih !”
Sukir: “Men,kayaknya gerimis !”
Amen: “Apaa ?!? mayatnya meringis ! takuuttt !”
Sukir: “Men,kayaknya ujannya wes mandeg !”
Amen: “Ha,mayatnya ngadeg ???!!!”
Sukir: “???”

Mengikuti Kata Nenek
Sepasang suami istri yang sudah manula (manusia lanjut usia) duduk
mesra dikursi panjang disebuah taman, sambil mengenang masa lalunya.
“Kau dulu sering menciumku ya?” tanya istrinya mesra. Lalu suaminya merangkul dan menciumnya.
“Dulu kau juga membelai rambutku yang panjang terurai”
Kemudian suaminya membelai rambutnya yang sudah beruban.
“Kau juga menggigit kupingku “.
Lalu pak tua itu beranjak pergi.
“Mau kemana kau?” tanya istrinya
“Mau ambil GIGI PALSU ku”

Informasi dari Pilot
Pada suatu penerbangan domestik jakarta-riau yang tenang tiba-tiba
terdengar suara bergemuruh yang berasal dari badan pesawat, sehingga
penumpang menjadi panik dan berteriak-teriak. Dalam suasana yang kacau
itu terdengarlah pengumuman dari pramugari,
Pramugari : “Perhatian… para penumpang diharap tenang, telah terjadi
sedikit kerusakan pada badan pesawat. Jika anda tengok ke sebelah kanan
anda akan lihat sayap kanan telah patah, jika anda tengok ke sebelah
kiri anda akan lihat baling-baling sayap kiri terbakar hebat. Kebakaran
ini tidak bisa ditangani sehingga pesawat akan meledak setiap saat.
Tapi jangan khawatir, jika anda tengok ke bawah di sebelah kanan agak
ke belekang, anda akan melihat dua titik kecil di kejauhan, nah itu
adalah saya dan pilot pesawat ini… ini adalah rekaman”



Sapi Kakinya Berapa
Di suatu ruang kelas seorang guru mau nge tes IQ anak didiknya, maka terjadilah dialog berikut.
Guru: “Anak-anak, siapa kenal sapi?”
Murid: (semua) “saya!!” sambil angkat tangan.
Guru: “Kakinya ada berapa?”
Murid: semua menjawab “4 !!!”
Guru: “Sekarang coba hitung! kaki depan berapa?”
Murid: “2″
Guru: “Kaki belakang?”
Murid: “2″
Guru:kaki “Kanan berapa?”
Murid: “2″
Guru:kaki “Kiri berapa?”
Murid: “2″
Guru: “Jumlahnya berapa?”
Murid: “8″
Guru: “8 atau 4?”
Murid: ???!!!

Pas Makan Ada…
Ada keluarga sedang makan bersama diruang makan seorang anak mau bicara kepada ayahnya
Anak : “Pak ada …”
Ayah : “Ssst kalau makan tidak boleh bicara”
Anak : “Tapi yah ada …”
Ayah : “Ayah bilang kalau makan tidak boleh
bicara.”
(ketika selesai makan si ayah tanya)
Ayah : “Sekarang kamu boleh bicara, apa yang
mau kamu katakan?”
Anak : “Saya mau bilang bahwa tadi ada maling
ambil jemuran kita”
Ayah : “Hah ?!!?”


Lambang Apotik
Suatu hari yang katanya cerah tapi menjemukan Udin, Ichsan dan Zaidan terlibat sebuah permainan teka- teki :
Ichsan : “Hei.Kenapa kalau apotik lambangnya digambarkan seekor ular yang melingkari sebuah gelas ? hayoo….”
Zaidan : “Abis lambangnya gitu biar kita pada tau kalo minum obat tuh
mesti hati-hati karena bisa bahaya, karena obat itu sama kayak racun
ular dapat ngobatin dapat juga matiin.”
Udin : Sambil garuk-garuk kepala, menjawab “Abis kalo yang melingkar itu gajah maka gelasnya pasti pecah !!”
Ichsan : “Salah semua, yang benar kalo lambangnya sendok sama garpu entar dikirain rumah makan…”
Masih Ingat Malam Pertama
Langit begitu gelap
Dewi rembulan begitu temaram di langit
Hanya kami berdua
Aku dan dia
Rambutnya begitu halus
Matanya begitu bening
Aku tahu apa yang dia ingin aku segera lakukan
Kulitnya begitu lembut
Kakinya begitu sempurna
Aku mengelus-elus dengan jari-jemariku
Tepat dipunggungnya
Waktu itu aku masih naif dan kurang pengalaman
Tetapi aku mencoba mengusahakan yang terbaik
Aku pegang dadanya
Lalu turun tepat di buah dadanya
Aku masih ingat bahwa waktu itu aku sangat takut
Hatiku berdegup dengan kencang
Perlahan-lahan aku membuka kedua kakinya lebar-lebar
Begitu dia melakukannya. . . .
Aku sudah tidak ingat apa-apa lagi
Tidak juga rasa malu
Tidak lama kemudian
cairan putih itu banyak keluar
Akhirnya pekerjaanku selesai
Sekarang semuanya telah berakhir. . . . . .
Aku masih ingat Malam pertama
Aku memerah susu sapi!


Tidak ada komentar: